Selasa, 19 Februari 2013

Suara Mesin Berisik

Suara Mesin Berisik
Bisa dibilang, hampir semua pengguna awal satria FU pasti mengeluhkan soal bunyi bunyian di mesin ini. Seakan akan ini penyakit bawaan yang dijadikan bonus paketan dari Suzuki buat para pembeli FU, hehe.
Disaat mesin masih dingin -baru dinyalain- sering terdengar suara ‘tik-tik-tik’ dari dalam mesin. Tapi lama kelamaan atau kalau sudah dibawa jalan suaranya perlahan menghilang. Buat yg sudah terbiasa, bunyi ini mungkin tdk terlalu mengganggu dan dianggap wajar, tapi buat sebagian lain, biasanya akan takut terjadi kerusakan apabila bunyi berisik ini dibiarkan.
Dari banyak kasus, tersangka utama bunyi gemericik ini adalah pengatur ketegangan rantai keteng FU atau istilahnya Tensioner Adjuster milik FU yang – entah kenapa – seperti “lemah syahwat’, alias gampang lemes per nya, tidak mampu lagi menekan rante keteng secara maksimal, sehingga rantai keteng seperti kendur dan berisik, padahal motor masih terhitung baru keluar dealer.
Bagaimana solusinya? ya tentu saja tensioner adjuster-nya harus rajin dicek dan disetel ulang di bengkel langganan anda, misalnya pada saat servis rutin berkala.
Nah, kalau ternyata per tensioner bawaan pabrik sudah tidak ‘maen’ lagi, FUers biasanya menempuh beberapa cara alternatif berikut ini:
·         Ganti daleman per tensioner nya dengan per aftermarket yang lebih keras, dulu ada yang jual dengan harga sekitar 50rb an. Tapi sekarang saya kurang tahu apakah masih ada yang jual atau tidak. Itupun ketahanannya masih diragukan.
·         Mengganti tensioner FU dengan tensioner bawaan motor lain. Saya sendiri belum mencobanya, tapi dari penuturan mekanik langganan saya, adjuster tensionerSuzuki Thunder dapat dipasang plug n play di FU. Harga sekitar 60rb. Alternatif lain adalah tensioner Suzuki Smash dengan yg harga lebih murah, 35rb, tapi tensioner smash perlu sediki penyesuaian (dilas) dibatang penekannya yang kurang panjang.
·         Mengganti tensioner bawaan pabrik dengan tensioner manual. Kadang orang juga menyebutnya tensioner mati atau permanen, karena tidak lagi memakai per elastis yang bisa otomatis menyesuaikan tekanan rantai keteng. Opsi inilah yang dulu saya pilih di FU saya karena menurut saya alternative ini lebih efektif dan praktis. Untuk tensioner manual ini bisa dengan cara memodifikasi/merubah tensioner standar menjadi manual di tukang bubut. Biayanya cukup murah karena hanya bermodal baut ukuran 12 saja untuk pengganti tonjokan tensioner, dibuatkan lubang dan dratnya di tukang bubut. Bagi yang suka praktis dan gak mau repot, bisa juga membeli tensioner manual yang sudah jadi, lebih simpel dan rapi model nya, Harga berkisar Rp 70rb, misalnya di kaskus ada yg jual.

Sumber: satria155.com

Mesin Motor Satria Fu Cepat Panas



Mesin Motor Satria Fu Cepat Panas
Ini saya alami sendiri waktu pertama kali si satria FU datang dari dealer. Tanpa basa basi, Langsung saya nyalain trus bawa jalan jalan keliling komplek. Eh..paling baru sekitar 1 km, hawa panas mesin terasa sekali sampai ke kaki. Padahal biasanya mocin kasea saya gak secepat ini panasnya deh.. (ya iyalahhh…mocin 100cc gitu dibandingin ama FU..xixi)
Buat anda yang juga baru punya FU, apalagi yang tadinya biasa bawa bebek < 150cc, jangan merasa aneh ato khawatir dengan panas mesin FU. Juga tak perlu panik terus latah ikut-ikutan beli busi tipe dingin dengan harapan mesin jadi lebih dingin. Bukannya adem malah fu anda jadi susah idup nantinya, busi gampang koit, dompet pun kempes karena keseringan beli busi baru..hehehe.
Sistem pendinginan Satria FU (SACS) memang sangat bergantung pada adanya aliran udara yang masuk melalui sirip sirip oil cooler, aliran udara ini kemudian digunakan untuk 'mendinginkan' oli yang disirkulasi melalui jalur oil cooler. Jadi wajar kalau dibawa jalan pelan atau macet, tiupan udara/angin kurang, terasa sekali suhu mesin nya cepat meningkat drastis. Meski selama saya memakai FU belum pernah sampai mengalami overheat, tapi sengatan hawa panas ini memang mengganggu kenyamanan berkendara.
Terkait keluhan ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membantu menjaga suhu mesin supaya tidak terlalu panas:
·  Kualitas dan Kuantitas Oli Mesin
Salah satu fungsi penting Oli mesin adalah sebagai pendingin untuk menyerap dan mentransfer panas didalam mesin. Juga sebagai pelumas yang melapisi gesekan antar part didalam mesin yang pastinya menimbulkan panas, misalnya antar ring/piston dengan liner silinder. Oli standar pabrikan untuk FU adalah SGO, oli mineral base dengan kekentalan /viksositas SAE 20w-50. Namun untuk Satria FU saya lebih menganjurkan tipe semi sintetik atau sekalian full sintetik jika memang budget anda mencukupi, dengan SAE 15w-50 atau 10w-40 yang lebih encer. Kelebihannya, pada suhu dingin -misalnya pada saat pagi-pagi- SAE ini lebih mudah dan cepat bersirkulasi. Dan pada suhu panas juga tidak gampang mengental sehingga tetap mudah bersirkulasi mentransfer panas mesin dan sanggup menjangkau celah-celah sempit didalam mesin FU.
Untuk menjaga kualitas oli, gantilah Oli dan dan Filter Oli secara teratur sesuai anjuran. Setiap merk berbeda beda, tapi biasanya untuk semi sintetik idealnya setiap 2500km. Filter Oli berfungsi untuk menyaring kotoran/gram yang larut di oli. Ganti filter oli setiap 3x pergantian oli.
Untuk kuantitas oli, rutin cek jumlah /takaran oli didalam mesin melaui kaca intip yang tersedia dibawah selahan/kick starter, karena tipe oli encer 10w-40 memang lebih mudah menguap dibanding tipe 20w-50. Siapkan cadangan oli tambahan untuk antisipasi jika volume oli didalam mesin banyak berkurang/ dibawah garis batas tengah.
·  Rawat kondisi oil cooler
Kisi2/sirip oil cooler yang rusak berat/bengkok2 atau kotor dpt mengurangi kemampuan pendinginannya. Kisi2 ini memang gampang penyok, biasanya karena semprotan air tekanan tinggi saat dicuci steam. Untuk mengurangi resiko penyok, anda jg bisa menggunakan cover/pelindung oil cooler yang banyak dijual di toko aksesoris motor. Atau kalo anda rajin ya biasakan cuci sendiri FU anda biar lebih aman, hehe.
·  Jaga kondisi kebersihan mesin
Terutama blok mesin dan sirip siripnya, karena fungsinya cukup penting untuk melepas panas dari mesin ke udara luar. Kotoran, lumpur, atau kerak yang menempel di bagian luar mesin dapat menghambat pelepasan hawa panas. Jadi cuci/bersihkanlah motor secara teratur. Motor bersih, panas stabil, performa terjaga.
·  Tambahkan Aksesoris pembantu pendinginan mesin -bila perlu-
Beberapa aksesoris lain jg dapat ditambahkan untuk membantu menjaga menjaga suhu mesin tetap stabil. Misalnya kipas tambahan yg dipasang di oil cooler untuk membantu pendinginan oli, atau selang hawa tambahan yang dipasang di lubang pengisian oli & lubang intip magnet untuk membantu mentransfer hawa panas dari dalam mesin ke udara luar. Tapi kalo dirasa repot ya gak usah jg gpp, cukup utamakan point 1-3 saja.
 Sumber: satria155.com

Kamis, 20 Desember 2012

Merawat Mesin Motor



Merawat Mesin Motor
Banyak orang sudah menyadari begitu penting sebuah mesin sepeda motor, tapi sangat disayangkan tidak semua orang bisa memperbaiki mesin motor, Biasanya masalah mesin motor ini sangat sulit untuk seorang pengendara wanita. Terkadang pengendara motor seorang wanita hanya bisa mengendarai saja jarang mereka yang mengerti jika ada masalah dengan motornya. Maka anggapan pengendara seorang wanita jika kondisi motor masih bisa digunakan bahwa motor tersebut masih dalam keadaan bagus.

Bahkan ada juga yang selalu mengandalkan orang lain dalam merawat mesin motor. Ujung-ujungnya pasti motor yang bermasalah akan dibawa kebengkel. Maka dari itu tidak jarang sebuah motor dalam kondisi bisa parah seketika masuk ke bengkel karena kurangnya perawatan pada kendaraan tersebut.

Ada cara bagaimana cara menangani masalah pada mesin motor ini. Paling tidak kita harus bisa mengerti bagaimana cara kita untuk bisa merawat mesin motor tersebut. Dengan merawat motor saya bisa bermanfaat untuk memperpanjang usia motor.
Ada beberapa hal yang harus dikerjakan diantaranya adalah:
  1. Perhatikan penggantian oli mesin. Sebaiknya, oli mesin diganti setiap 3.000 kilometer. Selain itu, apabila ada kebocoran oli, sebaiknya harus sering diperiksa jumlah oli yang masih ada di dalam mesin. Jangan sampai oli di dalam mesin habis sama sekali karena bisa menyebabkan mesin menjadi panas.
  2. Sebelum digunakan, panaskan mesin terlebih dahulu. Hal ini berfungsi untuk mengalirkan oli ke seluruh bagian mesin motor. Jangan menarik gas pada saat memanasi motor, dan biarkan dalam posisi stasioner.
  3. Hindari mengubah komponen mesin dengan komponen yang tidak disarankan oleh pabrik. Hal ini akan mempengaruhi kinerja mesin secara keseluruhan dan bisa memperpendek usia mesin motor apabila perubahan yang dilakukan tidak tepat.
  4. Gunakan bahan bakar yang beroktan tinggi. Selain untuk menyempurnakan pembakaran, bahan bakar beroktan tinggi bisa menjaga kebersihan mesin dari sisa pembakaran.